Menurut Merriyana (2006: 104) secara sederhana meta-analisis dapat
diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta-analisis
merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang
sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil
penelitian secara kuantitatif. Gagasan meta-analisis muncul dari Glass (1976)
disajikan pada penemuan psikolog Amerika. Meta-analisis ingin menjawab
pertanyaan: apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan dan kelompok pembanding,
jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus bertambah dari tahun ke tahun” (Sutrisno, 2007: 4-9).
Menurut
Glass (dalam Sutrisno, 2007), meta-analisis dimulai dengan menetapkan domain
penelitian yang akan ditelusuri. Penetapan domain itu dapat dilakukan
berdasarkan variabel bebas, variabel terikat, atau hubungan sebab akibat.
Langkah berikutnya adalah memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan
misalnya buku teks, laporan hasil penelitian, artikel yang ditulis untuk
jurnal, makalah yang disampaikan dalam seminar, monogram dan lain-lain. Selain
menentukan jenis publikasi yang akan dikumpulkan, perlu juga dilakukan
penentuan batas waktu atau periode publikasi itu. Pembatasan periode waktu
perlu dilakukan bukan hanya untuk kepentingan praktis tapi juga untuk
kekhassannya.
Langkah
selanjutnya adalah mengumpulkan litetatur. Setelah banyak sumber terkumpul dan
sudah diseleksi yang akan dimeta-analisis maka dari sumber tersebut diambil
intisarinya saja. Peneliti perlu mencatat variabel bebas dan variabel terikat
beserta definisi konseptual dan definisi operasionalnya, serta sejumlah
variabel metodelogi, misalnya jens penelitian, cara pengambilan sampel,
statistik yang digunakan dalam analisis, jenis instrument dan karakteristiknya.
Kemudian
langkah selanjutnya adalah menghitung effect size per sumber
dan setelah itu selesai, peneliti dapat menganalisis effect size ini
menurut jenis variabel bebasnya dan variabel metodelogi yang digunakan. Setelah
semua selesai maka dapat dilanjutkan dengan pembuatan laporan.
Dalam
statistik, effect size adalah ukuran kekuatan hubungan antara
dua variabel pada populasi statistik, atau sampel berbasis perkiraan kuantitas
(Wilkinson, and APA Task Force on Statistical Inferences, 1999). Sedangkan
menurut Olejnik dan Algina (2003) dalam Santoso (2010) menyatakan bahwaeffect
size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada
variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan, yang bebas dari pengaruh
besarnya sampel
Sutrisno,
dkk (2007) menyatakan,
“Harga effect
size menggambarkan besar pengaruh variabel bebas yang
diinterverensikan pada kelompok percobaan pada suatu variabel terikat.
Berdasarkan rumus Cohen, Glass berpendapat bahwa effect size adalah
suatu nilai standar. Karena itu, dapat diberlakukan operasi hitung. Sehingga,
jika memiliki banyak harga effect size dapat dihitung
harga rata-ratanya. Selain itu, effect size dapat dibandingkan
antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, meta-analisis dapat
dipakai untuk merangkum penelitian secara integratif.”
PENDAHULUAN
Meta analisis lebih tidak bersifat subjektif
dibandingkan dengan metode tinjauan lain. Meta analisis tidak fokus pada kesimpulan yang
didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti melakukan
operasi pada variabel- variabel, besarnya ukuran efek, dan ukuran sampel. Untuk
mensintesis literatur riset, meta
analisis statistikal menggunakan hasil akhir dari
studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau besarnya efek. Fokus pada
ukuran efek dari penemuan empiris ini merupakan keunggulan meta analisis dibandingkan
dengan metode tinjauan literatur lain.
Meta
analisis memungkinkan
adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel
relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan
analisis ini yang sangat luas dan analisis yang terpusat. Meta analisis juga menyediakan
jawaban terhadap masalah yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam
penemuan-penemuan beragam studi serupa.
PENGERTIAN
Beberapa pengertian Meta Analisis
yang dikemukakan oleh ahli:
Meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan
menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik
dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal
dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya (Glass,
1981). Dengan kata lain, meta analisis adalah suatu bentuk penelitian
kuantitatif yang menggunakan angka-angka dan metode statistik dari
beberapa hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi
sebanyak mungkin dari data yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan
dengan maksud-maksud lainnya. Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan
meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.
Meta analisis adalah suatu
analisis integratif sekunder dengan menerapkan prosedur statistik terhadap
hasil-hasil pengujian hipotesis penelitian. Menurut Glass (1981),
analisis sekunder itu merupakan analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk
tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih
baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang
dimiliki. Analisis sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting
terhadap riset dan kegiatan evaluasi.Soekamto (1988) mengatakan bahwa sifat
meta analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk
memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari
penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut Borg (1983) bahwa, meta analisis
merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan
kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil
penelitian.
TUJUAN META ANALISIS
·
Untuk memperoleh estimasi
effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
·
Melakukan inferensi dari
data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi
(interval kepercayaan)
·
Melakukan kontrol terhadap
variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak
mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan
KELEBIHAN META ANALISIS
ü Lebih sedikit subjektivitas dan
judgement dibanding 3 metode lain.
ü Karena merupakan pendekatan
kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil bisa lebih
representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.
ü Meta
analisis memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah
ada sebelumnya.
ü Metode ini fokus pada
pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan sehingga bisa
menghasilkan suatu hasil yang signifikan.
ü Metode ini juga dapat menjwab
pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari studi yang
bermacam-macam.
ü Pada penelitian bidang bisnis, Meta analisis membuat
organizational behaviour yang baik.
KEKURANGAN META ANALISIS
o
Karena banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan
akan terjadi/ memiliki sampel –sampel yang bias serta data-data yang tidak
perlu (sampah).
o Meta
analisis seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya yang signifikan saja, sedangkan
yang tidak signifikan tidak dipublikasikan.
o Metode bersifat meng-aggregat-kan
serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda bisa jadi
dipandang sama oleh metode ini.
o Metode ini tidak cocok diterapkan
bila sampel datanya kecil.
o
Bisa saja terjadi metodological error.
PENGEMBANGAN TERKINI
Kini meta
analisis mulai berkembang, terutama setelah dikenalkan oleh
Glass tahun 1976.
Analysis of Moderator Effects
Berikut ini adalah Metode umum dalam
Detecting/Assessing Moderator Effects
·
Graphing – OLS regression
·
Q Stastistics (chi-square test) – WLS regression
·
Variance analysis – Partition test
·
Outlier test
Mediator Assessment Methods
Merupakan teknik yang penting dalam metode meta analisis yang berfungsi
untuk meng-address hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks
dari populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang
didapatkan. Ada dua alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect, yaitu:
·
Mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan meta analisis
·
Studi koefisien secara langsung dari kepentingan
sebagai effect size.
BEBERAPA PENELITIAN META ANALISIS
Banyak penelitian yang menerapkan
meta analisis. Xin Ma dan Kishor (1992) telah melakukan suatu
penelitian meta analisis terhadap 113 penelitian utama. Kajian ini
melakukan Penilaian Hubungan Sikap terhadap Matematika dan Prestasi Matematika.
Hasil-hasil statistik pada kaijan ini digunakan untuk mentransformasikan ukuran
pengaruh bersama untuk mengukur koefisien korelasi. Hubungan
tersebut menemukan variabel terikat pada sejumlah variabel: kelas, latar
belakang etnis, pemilihan sampel, ukuran sampel, dan publikasi data.
Underwood (1971) menemukan 16
penelitian eksperimen pada hubungan antara memori dan campur tangan
pengintegrasian riset secara pasti. Desain baku dan mendekati baku
pengukuran bersama dilakukan untuk kajian-kajian yang disarankan lebih
cenderung menggabungkan bukti-bukti kuantitatif daripada yang bersifat tipikal
dalam penelitian itu.
Rosenthal (1976) mengintegrasikan
penemuan-penemuan beberapa ratus kajian eksperimental yang mengharapkan efek
berada dalam riset tingkah laku (behavioral) tersebut. Teknik yang
digunakan dan dia diskusikan terhadap metodologi sungguh seperti yang
ditampilkan oleh Glass (1976), ada dua pemikiran (melahirkan keperluan yang
sama). Selanjutnya, Sudman dan Bradburn dalam Glass (1976)
mensintesis beberapa ratus kajian empirik terhadap “efek-efek jawaban” dalam
riset surveinya. Selama lima tahun mereka bekerja untuk
mempublikasikan pekerjaan mereka, metode yang dikembangkan, merekomendasikan
penerapan berulang dan dalam wilayah yang berbeda: perlakuan terhadap kegagapan
(Andrews, 1979), instruksi matematika modern vesus tradisional (Athappilly,
1980), perlakuan terhadap sakit kepala dan tensi sakit kepala (Blanchard, et
al., 1980), instruksi sains “orientasi proses” (Bredderman, 1980),
kecenderungan dominan khusus pendidikan siswa (Carlberg, 1979), penilaian siswa
terhadap perintah dan prestasi siswa (Cohen, 1980), penilaian neuropsychologi
anak (Davidson, 1978).
METODE
Penelitian meta analisis ini
merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil
penelitian sebelumnya. Dengan demikian penelitian ini dapat disebut sebagai
penelitian yang bersifat expost facto yang berbentuk survey dan analisis
kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melaksanakan suatu meta analisis:
1) Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator
variabel.
2) Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted
least squares
3) Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti
Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test
signifikansi untuk mengkombinasikan
effect size
4) Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang
lain adalah metode ini berusaha
mengkoreksi error potensial
sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study
antar studi.
Langkah-Langkah dalam
Penyusunan Meta Analisis
Meta-analisis
dapat dipandang sebagai suatu penelitian tersendiri, termasuk dalam desain
studi observasional retrospektif. Bila subyek penelitian klinis adalah pasien,
dalam meta-analisis `subyek penelitiannya' adalah hasil penelitian yang akan disertakan
dalam meta-analisis. Sama halnya dengan penelitian lain, peneliti (pembuat
meta-analisis) harus membuat usulan penelitian yang rinci. Usulan penelitian
meta-analisis mencakup :
I. Pendahuluan
1.
Latar belakang: pernyataan yang
jelas mengapa perlu dilakukan metaanalisis
2.
Pertanyaan penelitian
3.
Hipotesis yang akan diuji
4.
Tujuan dan manfaat penelitian
II. Metodologi
1.
Kriteria pemilihan (kriteria
inklusi dan eksklusi) untuk artikel penelitian yang akan disertakan dalam
meta-analisis. Tentukan apakah akan disertakan hasil penelitian yang tidak
dipublikasi, bagaimana cara menemukan hasil penelitian yang tidak dipublikasi
tersebut.
2.
Metode untuk menemukan atau
menelusur penelitian, dan siapa yang akan melakukan penelusuran pustaka.
3.
Kriteria yang jelas untuk penilaian
kualitas artikel penelitian yang mencakup aspek desain, pelaksanaan, serta
analisis
4.
Klasifikasi dan kodifikasi unit
penelitian untuk digabungkan
5.
Abstraksi kuantitatif hasil
masing-masing penelitian
6.
Rencana penggunaan model
statistika yang sesuai untuk penggabungan hasil
7.
Rencana interpretasi hasil
8.
Rencana pelaporan hasil
Sumber:
Kesimpulan
,
Pada
artikel pertama, meta analisis dikatakan sebagai penelitian,
meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah
yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman
hasil penelitian secara kuantitatif. meta-analisis
dimulai dengan menetapkan domain penelitian yang akan ditelusuri. Langkah
berikutnya adalah memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan misalnya buku
teks, laporan hasil penelitian, artikel yang ditulis untuk jurnal, makalah yang
disampaikan dalam seminar, monogram dan lain-lain. Dilakukan juga penentuan batas
waktu atau periode publikasi itu. Selanjutnya adalah mengumpulkan litetatur dan menghitung effect size per sumber dan
setelah itu selesai, peneliti dapat menganalisis effect size ini
menurut jenis variabel bebasnya dan variabel metodelogi yang digunakan. Setelah
semua selesai maka dapat dilanjutkan dengan pembuatan laporan.
Pada artikel kedua, dijelaskan
bahwa penelitian meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan
menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistic. Serta dijelaskan pula tujuan, kelebihan, kelemahan, metode, prosedur, dan
perkembangan penelitian meta analisis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar