Senin, 08 April 2013

ARTIKEL TENTANG PENELITIAN META ANALISIS


Menurut Merriyana (2006: 104)  secara sederhana meta-analisis dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif. Gagasan meta-analisis muncul dari Glass (1976) disajikan pada penemuan psikolog Amerika. Meta-analisis ingin menjawab pertanyaan: apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan dan kelompok pembanding, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus bertambah dari  tahun ke tahun” (Sutrisno, 2007: 4-9).
Menurut Glass (dalam Sutrisno, 2007), meta-analisis dimulai dengan menetapkan domain penelitian yang akan ditelusuri. Penetapan domain itu dapat dilakukan berdasarkan variabel bebas, variabel terikat, atau hubungan sebab akibat. Langkah berikutnya adalah memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan misalnya buku teks, laporan hasil penelitian, artikel yang ditulis untuk jurnal, makalah yang disampaikan dalam seminar, monogram dan lain-lain. Selain menentukan jenis publikasi yang akan dikumpulkan, perlu juga dilakukan penentuan batas waktu atau periode publikasi itu. Pembatasan periode waktu perlu dilakukan bukan hanya untuk kepentingan praktis tapi juga untuk kekhassannya.
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan litetatur. Setelah banyak sumber terkumpul dan sudah diseleksi yang akan dimeta-analisis maka dari sumber tersebut diambil intisarinya saja. Peneliti perlu mencatat variabel bebas dan variabel terikat beserta definisi konseptual dan definisi operasionalnya, serta sejumlah variabel metodelogi, misalnya jens penelitian, cara pengambilan sampel, statistik yang digunakan dalam analisis, jenis instrument dan karakteristiknya.
Kemudian langkah selanjutnya adalah menghitung effect size per sumber dan setelah itu selesai, peneliti dapat menganalisis effect size ini menurut jenis variabel bebasnya dan variabel metodelogi yang digunakan. Setelah semua selesai maka dapat dilanjutkan dengan pembuatan laporan. 
Dalam statistik, effect size adalah ukuran kekuatan hubungan antara dua variabel pada populasi statistik, atau sampel berbasis perkiraan kuantitas (Wilkinson, and APA Task Force on Statistical Inferences, 1999). Sedangkan menurut Olejnik dan Algina (2003) dalam Santoso (2010)  menyatakan bahwaeffect size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan, yang bebas dari pengaruh besarnya sampel
Sutrisno, dkk (2007) menyatakan,
“Harga effect size menggambarkan besar pengaruh variabel bebas yang diinterverensikan pada kelompok percobaan pada suatu variabel terikat. Berdasarkan rumus Cohen, Glass berpendapat bahwa effect size adalah suatu nilai standar. Karena itu, dapat diberlakukan operasi hitung. Sehingga, jika memiliki banyak harga  effect size dapat dihitung harga rata-ratanya. Selain itu, effect size dapat dibandingkan antara  satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, meta-analisis dapat dipakai untuk merangkum penelitian secara integratif.”




PENDAHULUAN
  
Meta analisis lebih tidak bersifat subjektif dibandingkan dengan metode tinjauan lain. Meta analisis  tidak fokus pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti melakukan operasi pada variabel- variabel, besarnya ukuran efek, dan ukuran sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta analisis statistikal menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau besarnya efek. Fokus pada ukuran efek dari penemuan empiris ini merupakan keunggulan meta analisis dibandingkan dengan metode tinjauan literatur lain.

Meta analisis memungkinkan adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan analisis ini yang sangat luas dan analisis yang terpusat. Meta analisis juga menyediakan jawaban terhadap masalah yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam studi serupa.

PENGERTIAN

Beberapa pengertian Meta Analisis yang dikemukakan oleh ahli:
Meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya (Glass, 1981).  Dengan kata lain, meta analisis adalah suatu bentuk penelitian kuantitatif yang menggunakan angka-angka dan metode  statistik dari beberapa hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi sebanyak mungkin dari data yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan dengan maksud-maksud lainnya. Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.

Meta analisis adalah suatu analisis integratif sekunder dengan menerapkan prosedur statistik terhadap hasil-hasil pengujian hipotesis penelitian.  Menurut Glass (1981), analisis sekunder itu merupakan analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimiliki.  Analisis sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting terhadap riset dan kegiatan evaluasi.Soekamto (1988) mengatakan bahwa sifat meta analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut Borg (1983) bahwa, meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.

TUJUAN META ANALISIS

·         Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
·         Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
·         Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan

KELEBIHAN META ANALISIS

ü  Lebih sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain.
ü  Karena merupakan pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.
ü  Meta analisis memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada sebelumnya.
ü  Metode ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan sehingga bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan.
ü  Metode ini juga dapat menjwab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari studi yang bermacam-macam.
ü  Pada penelitian bidang bisnis, Meta analisis membuat organizational behaviour yang baik.

KEKURANGAN META ANALISIS

o   Karena banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan terjadi/ memiliki sampel –sampel yang bias serta data-data yang tidak perlu (sampah).
o   Meta analisis seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya yang signifikan saja, sedangkan yang tidak signifikan tidak dipublikasikan.
o   Metode bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.
o   Metode ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.
o   Bisa saja terjadi metodological error.

PENGEMBANGAN TERKINI

Kini meta analisis mulai berkembang, terutama setelah dikenalkan oleh Glass tahun 1976.
Analysis of Moderator Effects
Berikut ini adalah Metode umum dalam Detecting/Assessing Moderator Effects
·         Graphing – OLS regression
·         Q Stastistics (chi-square test) – WLS regression
·         Variance analysis – Partition test
·         Outlier test
Mediator Assessment Methods
Merupakan teknik yang penting dalam metode meta analisis yang berfungsi untuk meng-address hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks dari populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang didapatkan. Ada dua alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect, yaitu:
·         Mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan meta analisis
·         Studi koefisien secara langsung dari kepentingan sebagai effect size.
 BEBERAPA PENELITIAN META ANALISIS

Banyak penelitian yang menerapkan meta analisis.  Xin Ma dan Kishor (1992) telah melakukan suatu penelitian meta analisis terhadap 113 penelitian utama.  Kajian ini melakukan Penilaian Hubungan Sikap terhadap Matematika dan Prestasi Matematika. Hasil-hasil statistik pada kaijan ini digunakan untuk mentransformasikan ukuran pengaruh bersama untuk mengukur koefisien korelasi.  Hubungan tersebut menemukan variabel terikat pada sejumlah variabel: kelas, latar belakang etnis, pemilihan sampel, ukuran sampel, dan publikasi data.

Underwood (1971) menemukan 16 penelitian eksperimen pada hubungan antara memori dan campur tangan pengintegrasian riset secara pasti.  Desain baku dan mendekati baku pengukuran bersama dilakukan untuk kajian-kajian yang disarankan lebih cenderung menggabungkan bukti-bukti kuantitatif daripada yang bersifat tipikal dalam penelitian itu.

Rosenthal (1976) mengintegrasikan penemuan-penemuan beberapa ratus kajian eksperimental yang mengharapkan efek berada dalam riset tingkah laku (behavioral) tersebut.  Teknik yang digunakan dan dia diskusikan terhadap metodologi sungguh seperti yang ditampilkan oleh Glass (1976), ada dua pemikiran (melahirkan keperluan yang sama).  Selanjutnya, Sudman dan Bradburn dalam Glass (1976) mensintesis beberapa ratus kajian empirik terhadap “efek-efek jawaban” dalam riset surveinya.  Selama lima tahun mereka bekerja untuk mempublikasikan pekerjaan mereka, metode yang dikembangkan, merekomendasikan penerapan berulang dan dalam wilayah yang berbeda: perlakuan terhadap kegagapan (Andrews, 1979), instruksi matematika modern vesus tradisional (Athappilly, 1980), perlakuan terhadap sakit kepala dan tensi sakit kepala (Blanchard, et al., 1980), instruksi sains “orientasi proses” (Bredderman, 1980), kecenderungan dominan khusus pendidikan siswa (Carlberg, 1979), penilaian siswa terhadap perintah dan prestasi siswa (Cohen, 1980), penilaian neuropsychologi anak (Davidson, 1978).

METODE

Penelitian meta analisis ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat expost facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
1) Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2) Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
3) Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test
    signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
4) Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha
    mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study
    antar studi.


Langkah-Langkah dalam Penyusunan Meta Analisis

Meta-analisis dapat dipandang sebagai suatu penelitian tersendiri, termasuk dalam desain studi observasional retrospektif. Bila subyek penelitian klinis adalah pasien, dalam meta-analisis `subyek penelitiannya' adalah hasil penelitian yang akan disertakan dalam meta-analisis. Sama halnya dengan penelitian lain, peneliti (pembuat meta-analisis) harus membuat usulan penelitian yang rinci. Usulan penelitian meta-analisis mencakup :
I. Pendahuluan
1.      Latar belakang: pernyataan yang jelas mengapa perlu dilakukan metaanalisis
2.      Pertanyaan penelitian
3.      Hipotesis yang akan diuji
4.      Tujuan dan manfaat penelitian
II. Metodologi
1.      Kriteria pemilihan (kriteria inklusi dan eksklusi) untuk artikel penelitian yang akan disertakan dalam meta-analisis. Tentukan apakah akan disertakan hasil penelitian yang tidak dipublikasi, bagaimana cara menemukan hasil penelitian yang tidak dipublikasi tersebut.
2.      Metode untuk menemukan atau menelusur penelitian, dan siapa yang akan melakukan penelusuran pustaka.
3.      Kriteria yang jelas untuk penilaian kualitas artikel penelitian yang mencakup aspek desain, pelaksanaan, serta analisis
4.      Klasifikasi dan kodifikasi unit penelitian untuk digabungkan
5.      Abstraksi kuantitatif hasil masing-masing penelitian
6.      Rencana penggunaan model statistika yang sesuai untuk penggabungan hasil
7.      Rencana interpretasi hasil
8.      Rencana pelaporan hasil

Sumber:



Kesimpulan ,
Pada artikel pertama, meta analisis dikatakan sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif. meta-analisis dimulai dengan menetapkan domain penelitian yang akan ditelusuri. Langkah berikutnya adalah memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan misalnya buku teks, laporan hasil penelitian, artikel yang ditulis untuk jurnal, makalah yang disampaikan dalam seminar, monogram dan lain-lain. Dilakukan juga penentuan batas waktu atau periode publikasi itu. Selanjutnya adalah mengumpulkan litetatur dan menghitung effect size per sumber dan setelah itu selesai, peneliti dapat menganalisis effect size ini menurut jenis variabel bebasnya dan variabel metodelogi yang digunakan. Setelah semua selesai maka dapat dilanjutkan dengan pembuatan laporan.
Pada artikel kedua, dijelaskan bahwa penelitian meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistic. Serta dijelaskan pula tujuan, kelebihan, kelemahan, metode, prosedur, dan perkembangan penelitian meta analisis.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar